Tips Agar Anak Ayam Hasil Boks Tidak Manja Dan Dapat Mencari Makan Sendiri


Ayam kampung adalah salah satu binatang ternak yang paling mudah dibudidayakan. Ayam kampung termasuk ternak yang paling tidak rewel dan membutuhkan perawatan khusus seperti ternak lainnya. Ayam kampung sangat cepat menyesuaikan diri dan mampu mengenali lingkungan barunya meski hanya dengan mengurungnya beberapa hari saja.


Diperkampungan, biasanya ayam kampung dibudidayakan dengan cara diumbar karena kemampuannya mencari makan sendiri dengan mengais di tempat sampah dan kebun. Namun sayangnya dengan cara ini ayam sangat rawan sekali terhadap kematian terutama pada anak-anak ayam yang masih kecil (berumur kurang dari sebulan). Dari sepuluh anak ayam yang diasuh induknya, biasanya hanya dua – empat ekor saja yang mampu bertahan hidup sampai dewasa.



Oleh sebab itu, dewasa ini banyak sekali pemilik ayam kampung yang mencoba merawat anak-anak ayam kampung miliknya dengan cara menge-boksnya. Yaitu, mengurung dan memisahkan anak-anak ayam kampung dari induknya di dalam kotak/boks yang terbuat dari papan dan semacamnya. Dengan cara ini, jumlah kematian pada anak-anak ayam kampung diharapkan dapat diminimalisir. Setelah dirasa ayam sudah cukup besar dan mampu mencari makan sendiri, ayam akan dikeluarkan dari boks dan dilepas.

Mengeboks anak ayam kampung ternyata malah menjadi masalah baru bagi si pemilik. Ayam-ayam kampung hasil boks umumnya sangat manja dan tidak mampu mencari makan sendiri ketika dikeluarkan dari boksnya. Untuk mencari makan ayam kampung hasil boks sangat bergantung sekali pada pemiliknya. Ia akan mengikuti kemanapun si pemilik pergi. Ayam hasil boks suka sekali masuk ke dalam rumah untuk mencari makan dan tak jarang membuang kotoran di dalam rumah. Tentu hal ini akan membuat seluruh penghuni rumah menjadi jengkel.

Berikut adalah tips dan trik dari saya agar ayam-ayam hasil boks tidak manja dan dapat mencari makan sendiri yang bersumber 100% dari pengalaman pribadi saya sendiri. Cara ini saya dapatkan secara tidak sengaja sekitar setahun yang lalu. Cara ini saya dapatkan justru ketika saya tengah mencari cara agar ayam-ayam saya tidak kedinginan saat listrik padam. Masalahnya saat itu listrik di tempat saya sering padam, apalagi kalau turun hujan.


Saya membuat boks agak berbeda dari biasanya. Saya sengaja membuat boks yang terbuat dari kayu dan papan yang minim ventilasi. Hanya ada beberapa lubang saja untuk sirkulasi udara agar tidak terlalu pengap dan oksigen bisa masuk.


Alhasil, ayam-ayam boks saya memang tidak terlalu kedinginan ketika listrik padam. Hanya saja, kondisi di dalam boks menjadi cukup gelap sehingga ayam tidak bisa makan dan minum selama listrik padam.

Dengan boks model ini, saya menemukan beberapa fakta dan kelebihan-kelebihan lainnya dibanding dengan boks biasa. Pertama, dengan boks ini kita bisa menghemat penggunaan listrik karena kita tidak perlu menggunakan lampu pijar yang boros energy sebagai penerang dan penghangat suhu di dalam boks. Sebagai penerang kita bisa menggunakan lampu LED yang sangat hemat energy namun tidak panas. Kedua, boks ini cocok sekali untuk memisahkan anakan dari indukannya. Hanya dalam waktu satu sampai dua hari saja si induk sudah bisa move on dari anak-anaknya dan bergabung dengan ayam dewasa lainnya apalagi jika ada pejantan yang cukup macho. Ketiga, ayam hasil boks model ini tidak dapat mengenali si pemilik bahkan ayam cenderung ketakutan ketika tangan si pemilik masuk untuk memberikan pakan dan minum di dalam boks. Dan Keempat, ayam hasil boks bisa langsung mencari makan sendiri ketika dilepas kealam bebas.


Cara membuat boks
Membuat boks model ini jauh lebih mudah ketimbang membuat boks pada umumnya. Kita hanya memerlukan beberapa lembar papan/tripleks/kardus sebagai dinding dan alas boks dan beberapa batang kayu untuk rangka boks.

Saya tidak akan menjelaskan proses pembuatannya karena saya rasa semua pasti sudah bisa. Yang terpenting dari boks ini adalah:
  • ·         Pintu terletak di atas boks, bukan di samping. Tujuannya supaya ayam tidak bisa melihat kita dengan jelas. Ukuran pintu sesuai selera, yang penting kita bisa memasukkan pakan dan minum dengan mudah serta mudah saat boks akan dibersihkan. Saran saya, pintu boks dibuat cukup lebar.
  • ·         Lubang ventilasi terletak di atas atau minimal setengah dari tinggi boks. Tujuannya agar si ayam tidak bisa mengintip keluar boks sehingga ayam tidak mengetahui kapan si pemilik akan datang dan memberikan pakan. Meski kelihatannya sepele tapi ini sangat berpengaruh. Sebaiknya lubang ventilasi tidak lebih dari 5%.






Proses pelepasan ayam dari boks
Setelah ayam berumur kurang lebih 15 hari setelah penetasan atau di dalam boks, biasanya ayam sudah siap dilepas kealam bebas. Caranya:
  • ·         Siapkan kandang pengganti terlebih dahulu untuknya tidur dimalam hari.
  • ·         Kurung ayam-ayam boks tersebut di dalam kandang yang baru selama 1 atau 2 hari.
  • ·         Buka pintu kandang. Biarkan ayam keluar dengan sendirinya. Jika ayam tidak mau keluar sebaiknya biarkan saja dan jangan pernah mengganggunya. Sebaiknya cara ini dilakukan pada sore hari sekitar jam 5, tujuannya agar ayam bisa dengan mudah kembali lagi karena waktu yang sempit. Besok pagi pintu dapat dibuka dan biarkan ayam keluar dengan sendirinya.


Itulah beberapa tips agar ayam hasil boks tidak manja dan dapat mencari makan sendiri. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

0 Response to "Tips Agar Anak Ayam Hasil Boks Tidak Manja Dan Dapat Mencari Makan Sendiri"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel