Apa itu Fetish? Ini dia Ciri-ciri, Gejala dan Penyebab timbulnya Fetish

Apa itu fetish

Fetish merupakan salah satu penyimpangan seksual, dan biasanya si penderita tak menyadari bahwa dirinya mengidap kelainan ini.


Apa Itu Fetish?

Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan penderitanya mempunyai gairah seksual terhadap suatu yang tak lazim seperti benda atau bagian tubuh seperti jari tangan, rambut, telapak kaki, bahkan kotoran.

Perilaku penyimpangan seksual jenis ini, merupakan salah satu bentuk dari paraphilia, karena seseorang bisa terangsang pada benda-benda atau bagian-bagian tubuh non-seksual.

Kalau seseorang pada umumnya akan terangsang dengan bagian-bagian tubuh seksual, seperti alat kelamin dan payudara (bagi wanita). Biasanya seseorang juga akan terangsang dengan benda-benda yang berkaitan dengan hubungan seksual, seperti misalnya lingerie, pakaian dalam dan lain sebagainya.

Berbeda bagi orang dengan gangguan fetish ini, sebab mereka lebih tertarik dan terangsang dengan benda-benda atau bagian tubuh non-seksual seperti ketiak, lengan, pusar, telapak kaki, jempol kaki, sepatu, pasangan yang obesitas dan lainnya.

Pengidap fetish umumnya akan merasakan rangsangan atau mudah terangsang saat menyentuh, melihat, atau bahkan hanya membayangkan objek yang diinginkannya.

Perilaku penyimpangan seksual ini, pada dasarnya bisa terjadi pada siapa pun, namun lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.


Penyebab Fetish

Penyebab timbulnya fetish sampai saat ini belum diketahui secara pasti.

Namun, beberapa ahli menilai jika perilaku kelainan seksual ini terjadi dan berkembang, seiring dengan pengalaman yang terjadi di masa kecil. Tepatnya, ketika suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah seksual yang kuat.

Seperti misalnya, ketika penderita di masa lalunya pernah melihat orang lain menunjukkan perilaku seks yang menyimpang, maka apa yang ia lihat itu akan terekam hingga dewasa.

Perilaku menyimpang ini juga bisa terjadi karena banyak faktor lainnya, seperti misalnya si penderita pada masa kecilnya pernah menjadi korban pelecehan seksual, atau bahkan pengalaman seksual yang terjadi saat masa pubertas.

Jika penderita pada masa pubertasnya pernah mengenal objek non-seksual yang menyenangkan, bisa jadi ia akan langsung mengaitkannya dengan fantasi seksual, yang kemudian berlanjut menjadi sebuah kebutuhan seiring berjalannya waktu.

Teori lain juga mengatakan bahwa seseorang mungkin mengalami kurangnya kontak seksual sehingga mencari pemuasan atau melampiaskan dengan cara yang lain.

Pada kasus lainnya juga ditemukan, jika perilaku penyimpangan seksual ini juga bisa terjadi akibat dari rasa ragu seorang laki-laki terhadap maskulinitasnya. Selain itu, kesulitan mengekspresikan perasaan dan memulai hubungan dengan orang lain juga bisa menjadi pemicu seseorang memiliki gangguan ini.


Gejala Fetish

Sebenarnya gejala fetish akan sangat mudah dilihat, jika seseorang selalu merasa ketergantungan dengan benda-benda mati, atau bahkan bagian tubuh non-seksual tertentu untuk mencapai gairah seksual, bisa dipastikan ia mengidap kelainan seksual ini. 

Fetish terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori ringan dan kategori akut.
Untuk kategori ringan sendiri, penderita biasanya tetap bisa berhubungan seksual dengan orang lain, hanya saja orang lain tersebut harus mengenakan objek fetish-nya, seperti misalnya kaos kaki.

Sementara untuk kategori akut, biasanya penderita tidak membutuhkan adanya hubungan seksual, karena hasrat atau gairahnya bisa terpenuhi hanya dengan menyaksikan, serta menikmati objek non-seksualnya.

Gejala dari kedua kategori fetish ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena secara garis besar penderita mempunyai gejala seperti:

1. Memiliki perilaku memaksa

Penderita fetish, biasanya memiliki sikap memaksa untuk mendapatkan objek non-seksual yang dibutuhkan.

Bahkan, penderita fetish tidak segan-segan untuk mencuri barang yang menjadi objek fetish-nya demi mendapatkan kepuasan maksimal.

Pasalnya, apabila penderita fetish tidak mendapatkan objeknya, maka ia akan selalu merasa tertekan dan putus asa, hingga mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

2. Tidak fokus dengan pasangan

Gejala kedua yang biasanya ditunjukkan dari penderita fetish adalah ia tidak bisa fokus dengan pasangannya.

Hal tersebut dikarenakan, ia akan lebih fokus dengan benda-benda yang digunakan pasangannya.

Sebab, benda-benda non-seksual itulah yang membuat dirinya lebih terangsang, dibandingkan pasangannya

3. Melibatkan serta mengganggu orang lain

Kadang penderita fetish akan melibatkan dan mengganggu kehidupan orang lain, baik itu kehidupan pribadi maupun sosial.

Jika penderita fetish sudah mencapai titik ini, maka penderita harus mendapatkan penanganan khusus dari dokter atau ahli kejiwaan.

Demikianlah pembahasan mengenai fetish. Semoga bermanfaat! 


0 Response to "Apa itu Fetish? Ini dia Ciri-ciri, Gejala dan Penyebab timbulnya Fetish"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel