Apakah Gurah Berbahaya Buat Sinusitis?
Gurah adalah metode mengeluarkan kotoran-kotoran, racun dan bakteri dalam tubuh secara tradisional. Gurah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, apakah gurah aman dan bisa untuk mengobati penyakit sinusitis?
Gurah pertama kali diperkenalkan oleh Marzuki tahun 1900 di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri Bantul.
Menurut Kiai Hisyam dari Imogiri Bantul, bahan yang dipakai untuk pengobatan gurah tersebut adalah akar pohon srigunggu/senggugu yang basah lalu dikeringkan selanjutnya digilas sampai keluar busa, kemudian disaring dengan kain bersih sampai cairan yang diperoleh jernih lalu ditambah dengan air masak.
Clerodendron Serratum atau daun Srigunggu yang dipergunakan untuk gurah mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid dan flavonoid flavon. Kulit batang Srigunggu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol dan sitosterol. Sebagai pengobatan, efek yang diberikan oleh tumbuhan ini diduga melebarkan pembuluh darah, sehingga menghasilkan banyak lendir. Namun penelitian medis untuk keamanan penggunaan pada manusia masih harus dilakukan.
Seperti dipaparkan dr Yadita Wira Pasra Sp THT KL, penyebab sinusitis sangatlah bermacam-macam, selain kelainan bentuk secara anatomi, fungsi mukosa dan bersihan silia sangat menentukan. Sinusitis dapat disertai atau tanpa polip. Pengobatan sinusitis pada setiap individu adalah berbeda, bergantung pada penyebab, faktor risiko pemberat dan respon terhadap pengobatan.
Mengenai Gurah Berbahaya atau Disarankan? Berikut informasi yang saya lansir dari Okezone dot com
Pada kasus penderita sinusitis dan alergi, penggunaan cuci hidung (gurah) dengan tujuan memperbaiki fungsi silia sehingga menghilangkan tumpukkan lendir di rongga hidung dan sinus serta pembentukan krusta memang dianjurkan (Guidelines American Academy of Allergy Asthma and Immunology).
Penelitian menyatakan, penggunaan air garam mampu mengembalikan kelembaban hidung dan sinus sehingga mengurangi radang mukosa hidung. Penggunaan obat-obatan seperti dekongestan, semprot hidung steroid, antibiotik akan diberikan sesuai kebutuhan pasien setelah diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Soedomo menilai pengaruh gurah terhadap tanda dan gejala rinosinusitis kronis, hasil penelitian menunjukkan adanya pengurangan tanda dan gejala seperti ingus, frekuensi bersin dan keluhan tersumbat pada awal gurah, sedangkan pada hari ke sepuluh mulai berkurang efeknya disebabkan perlambatan transport mukosilia.
Penelitian juga mencatat adanya komplikasi terhadap telinga seperti gangguan fungsi tuba Eustachius dan Infeksi pada telinga tengah (otitis media), rinosinusitis akut berat, tonsilofa-ringitis akut dan peritonsilitis akut.
KESIMPULAN
Gurah aman dan bisa untuk mengobati sinusitis. Sebaiknya didampingi oleh ahli atau orang yang sudah berpengalaman.
0 Response to "Apakah Gurah Berbahaya Buat Sinusitis?"
Post a Comment