Ini Dia Negara Pertama Dan Satu-Satunya Di Dunia Yang Jadikan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah
El Salvador menjadi negara yang pertama dan satu-satunya di dunia yang meresmikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Tentunya keputusan tersebut menjadi angin segar bagi pendukung mata uang kripto alias cryptocurrency.
Sebulan terakhir harga bitcoin terus melorot setelah pendiri perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk, membatalkan memakai bitcoin sebagai alat pembayaran. Melansir dari situs Coindesk, harga bitcoin pada perdagangan hari ini, Kamis (10/6), naik 9,36% dalam 24 jam terakhir. Kisaran harganya antara US$ 33.715,93 sampai US$ 37.665 per koin.
Parlemen negara ini menyetujui proposal Presiden Nayib Bukele soal undang-undang bitcoin. Dari 84 anggota parlemen yang hadir, 62 di antaranya mendukung rencana tersebut. Dengan begitu, bitcoin resmi menjadi alat pembayaran yang sah.
Bukele merangkul mata uang kripto bitcoin dalam upaya mempromosikan inklusi keuangan.
“Selain itu, untuk membawa investasi, pariwisata, inovasi, dan pembangunan ekonomi negara kita,” cuitnya dalam akun Twitter-nya, @nayibbukele, sesaat sebelum pemungutan suara di Kongres, Rabu (9/6).
Bukele sudah sering mengkampanyekan potensi penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran. Mata uang kripto ini, menurutnya berpotensi membantu warga negaranya yang tinggal di luar negeri untuk melakukan pengiriman uang ke kampung halaman. Sebelumnya, Bukele juga telah mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah pesan rekaman. Rekaman itu diputar pada Konferensi Bitcoin di Miami, pada 5 Juni lalu.
“Ini akan menciptakan lapangan kerja dan membantu memberikan inklusi keuangan kepada ribuan orang di luar ekonomi formal,” kata Bukele.
Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah akan menjadi undang-undang resmi dalam 90 hari. Dalam aturan ini, setiap bisnis harus menerima bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah untuk barang atau jasa. Aturannya tidak berlaku apabila tidak tersedia teknologi dalam melakukan transaksi. Di samping bitcoin, dolar Amerika Serikat tetap akan berlanjut menjadi alat pembayaran yang sah.
Sampai sekarang, El Salvador memang belum punya mata uangnya sendiri. Nilai tukar mata uang kripto bitcoin maupun dolar akan ditentukan oleh pasar. Selain itu, warga El Salvador juga dapat membayar pajak dalam bentuk kedua mata uang yang sah tersebut.
Apakah Orang El Salvador Siap Menerima Bitcoin?
Dilansir dari BBC, ekonomi El Salvador sangat bergantung pada pengiriman uang dari luar negeri. Jumlahnya sekitar 20% dari produk domestik bruto (PDB) negara ini. Data dari Bank Dunia menunjukkan pengiriman uang ke El Salvador mencapai hampir US$ 6 miliar atau sekitar Rp 85,5 triliun. Jumlah ini setara seperlima dari PDB pada 2019 di negara ini. Angkanya menjadi salah satu rasio tertinggi di dunia.
Ada lebih dari dua juta orang El Salvador yang tinggal di luar negeri. Mereka terus menjaga hubungan dekat dengan kampung halaman mereka. Jumlah uang yang dikirim kembali ke El Salvador mencapai lebih dari 4 miliar dollar AS setiap tahunnya.
Sebelumnya, Bukele juga mengatakan akan membuka layanan keuangan bagi 70 persen warga El Salvador yang gak punya rekening bank. Namun, gak semua warga setuju dengan langkah menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Pastor José MarÃa Tojeira, Direktur Institut Hak Asasi Manusia University of Central America, mengatakan sangat sedikit orang El Salvador yang memiliki kapasitas teknis untuk mengakses bitcoin.
“Keputusan itu agak tidak bisa dipahami. Tampaknya lebih tentang membuat pertunjukan – yang merupakan ciri khas pemerintah ini: banyak propaganda, tetapi sedikit perubahan struktural untuk membantu penduduk miskin,” katanya kepada The Guardian.
Bitcoin Jadi Risiko atau Uang Masa Depan?
Bukele terpilih sebagai Presiden El Salvador dalam kemenangan telak pada 2019. Ia memang dikenal karena kecintaannya pada teknologi dan kesukaannya pada aksi yang menarik perhatian.
Sebelumnya, Bukele juga menjadi berita utama di seluruh dunia, pada Februari 2020, saat dia menggiring tentara dengan seragam tempur ke Kongres.
Profesor Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis El Salvador, Carlos Carcach menyebut bitcoin sangat fluktuatif. Penggunaan mata uang kripto untuk pengiriman uang secara global tidak merata. Dalam mengonversi mata uang lokal ke dan dari bitcoin seringkali bergantung pada broker informal. Harga yang berubah-ubah jadi proses kompleks yang menuntut pengetahuan teknis terkait bitcoin.
Bukele sempat mengatakan bahwa El Salvador akan menawarkan kewarganegaraan kepada orang yang berinvestasi dalam setidaknya tiga bitcoin. Ia juga menyebut, penggunaan bitcoin akan menjadi pilihan bagi individu dan tidak akan membawa risiko bagi pengguna.
Pendukung mata uang kripto memuji langkah itu sebagai melegitimasi aset yang muncul, tetapi dampaknya pada regulasi bitcoin. Selain itu, perpajakan atau adopsi di negara lain masih harus dilihat.
“Tidak ada tanda-tanda langsung bahwa negara lain akan mengikuti pelukan El Salvador terhadap bitcoin,” ujar Brandon Thomas, dikutip dari The Guardian.
Secara teori, mata uang kripro menawarkan cara cepat dan murah untuk mengirim uang. Terlebih dalam melintasi perbatasan, penggunaan mata uang kripto tidak perlu bergantung pada perusahaan pengiriman uang. Namun, bitcoin disinyalir dapat memfasilitasi pencucian uang dan penggunaan terlarang lainnya.
Bukele menepis ketakutan, ia mengatakan penjahat sudah menggunakan dolar AS dan aset lainnya untuk mencuci uang.
“Masalahnya bukan dolar, tapi para penjahatnya,” ujar Bukele.
0 Response to "Ini Dia Negara Pertama Dan Satu-Satunya Di Dunia Yang Jadikan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah"
Post a Comment